Minggu, 25 November 2007

 

KILAS BALIK AYAT-AYAT CINTA

Beginilah suasana kota Kairo di pagi hari, indah, sejuk dan damai. Jembatan sungai nil yang terlihat dari kejauhan itu adalah jembatan yang menghubungkan kota Kairo dengan kota Giza, oh iyya....Kairo itu adalah satu propinsi, sedangkan Giza juga satu propinsi. Sedikit aneh gitu kedengarannya, dua propinsi hanya diperantarai oleh sungai nil. Setelah kita menyeberangi sungai nil ini baik dengan kendaraan darat ataupun lewat kereta bawah tanah/metro, berarti kita telah menyeberang ke propinsi Giza, di Giza itulah tempatnya Piramid berdiri. Air sungai nil yang jernih adalah sumber air satu-satunya bagi masyarakat Kairo, semua penduduk "hidup" dari air sungai nil ini, minum, mencuci, mandi dan sebagainya semuanya memakai air sungai nil ini, dalam sebuah Hadist Rasulullah yang shahih yang pernah saya dengar dari seorang ulama paling terkenal di Mesir sekarang ini, dikatakan bahwa "sumber" dari air sungai nil itu adalah dari "surga", mungkin karena hal itulah makanya masyarakat mesir sangat menjaga sungai nil, airnya bersih dan bening. Apalagi sungai nil adalah sungai terpanjang di dunia, bermula dari negara Burundi, Ruwanda, Kenya, Zeire, Uganda, Etopia, Sudan dan berakhirnya di Mesir, tepatnya di daerah Ra'sul Barr Dumyat. Di mesirlah berakhir aliran sungai nil yang melewati 8 negara itu.
Inilah peta untuk melakukan perjalanan lewat kereta bawah tanah di Kairo, bermula dari helwan (daerah tempat tinggalnya Fahri) sampai shobra (tempat Fahri mengaji sama seorang Syeikh). Jadi rutenya itu dari ujung kota ke ujung kota Kairo yang lain. Kota kairo tidak terlalu luas kok, cuma penduduknya itu yang minta ampun banyaknya, bayangkan kota Kairo sekarang dihuni sekitar 20 juta manusia, hehehe kota Jakarta saja kalah, Jakarta cuma 10 juta penduduknya. Makanya kota Kairo adalah kota "terpadat" penduduknya dari seluruh ibu kota negara-negara Arab.
Inilah masjid Rabi'ah Adawiah Nasr City, di samping masjid ini ada "Darul munasabat" tempat Fahri dan Aishah merayakan pesta pernikahannya atau walimahnya seperti yang ada di dalam novel AAC, memang masjid ini pas di samping bundaran Rab'ah Nasr City, masjid ini selalu ramai karena tempatnya strategis sebagai tempat shalat bagi pejalan kaki ataupun supir-supir mobil yang sengaja singgah untuk shalat.
"Firoh masywi" alias "ayam panggang" Mesir, beginilah bentuknya ayam panggang di Kairo yang biasa kami makan kalo lagi ada uang, yang diceritakan di novel ayat-ayat cinta waktu fahri dan serumahnya menyantap firoh masywi ini di atas atap flat mereka hehe, aneh yah bentuknya? kayak hangus gitu deh, tapi enak loh rasanya. khas Mesir banget. Foto ini di rumahku waktu kami makan rame-rame (4 orang serumah) dengan satu paket ayam panggang. Sekarang ini harganya 15 pound mesir (Rp.25.000,-), yah sekali sepekan lah makan ayam, jangan juga tiap hari, nanti beasiswanya habis dan tidak bisa lagi ke kampus. Bagi orang Mesir satu ekor ayam itu hanya cukup untuk 2 orang saja, tapi kami orang Indonesia wah untuk serumah bisa kenyang dengan 1 ekor saja, kan perutnya beda, perut orang Mesir dua kali lipat dengan perut Indonesia loh, hahaha.
Hahaha.....ini siapa yah?? ini saya kok, lagi berpose di depan museum tahrir Kairo, di museum inilah bisa kita jumpai muminya Fir'aun, raja Mesir yang dulunya sombong banget tapi nyatanya mati juga ( rasain lo fir'aun!! ) . Sampai sekarang ini masih ada saja anak cucunya yang menirukan kesombongan Fir'aun di Mesir ini, kalau tidak percaya kesini saja, masih ada orang Mesir yang hatinya keras seperti Fir'aun. Maklum masih cucunya yang keberapaaa gituuuu.
Ini benteng Shalahuddin Al-Ayyuby kelihatan dari luarnya, ini merupakan saksi pertempuran sengit antara pasukan salibis dengan pasukan islam yang waktu itu dipimpin oleh pahlawan kita ummat islam "Shalahuddin Al-Ayyuby", benteng ini tidak terlalu jauh dengan flat tempatku, sekitar 20 menit naik angkutan umum.
Kalau ini saya.....lagi berpose di depan masjid Muhammad Aly, masjid ini berada dalam benteng Shalahuddin Al-Ayyuby, masjid ini tidak terlalu jauh dari kampus Al-Azhar, sekitar 1 kilo meter saja kayaknya, masjid inilah yang mirip dengan masjid Sulaimaniyah di kota Istambul Turki, konon karena arsiteknya orangnya sama.
Masjid Amru Bin Ash, inilah masjid yang pertama kali dibangun di Mesir, sahabat Nabi Amru Bin Ash yang membangunnya setelah membuka Mesir untuk menyebarkan agama islam ini. Jadi masjid inilah masjid tertua di Mesir.
Beginilah indahnya dalam al-azhar park, keren kan tamannya??, taman ini kelihatan jelas dari depan kampus al-azhar, jaraknya kira-kira 400 meter dari kampus, ini merupakan tempat paling indah di Kairo untuk menyaksikan pemandangan hijau, dari puncak taman ini kita bisa menyaksikan kota kairo seluruhnya karena memang taman ini terletak di bukit-bukit di depan kampus al-azhar, taman ini lumayan luas, kita akan capek kalau sampai bisa mengelilinginya dari ujung ke ujung.
Kalau ini apa yah ?? ini danau buatan yang ada di dalam Azhar Park, taman al-azhar, taman ini dekat dengan kampus al-azhar, jadi kalau pulang kuliah dan terasa suntuk, singgah saja di taman ini baring-baring sambil cerita sama teman-teman, tapi tidak gratis loh, kita harus bayar 3 pound Mesir (Rp.5000,-), lumayan mahal bagi ukuran mahasiswa Kairo yang kere dan miskin hehehe.Paling-paling punya duit kalau baru mendapat beasiswa, itu juga bertahan cuma 1 pekan, setelah itu miskin lagi deh.
Yang ini adalah jalanan untuk memasuki terminal-terminal metro / kereta bawah tanah, terowongan-terowongan ini bertebaran di tengah kota Kairo, karena memang di setiap sudut kota akan kita temui tempat semacam ini. Jangan takut, di setiap sudut terowongan itu ada polisi yang berjaga, semua akan aman terkendali.
Rel kereta ini adalah rel kereta bawah tanahnya Kairo, di setiap sudut kota Kairo akan kita jumpai banyak sekali terminal atau "mahatthah" metro bawah tanah. Dengan menaiki kereta bawah tanah ini kita dengan mudah bisa mengelilingi kota kairo, tapi yang pastinya kita tidak akan melihat apa-apa di perjalanan karena relnya melewati terowongan bawah tanah, yang akan kita saksikan cuma lampu-lampu penerang terowongan saja, gelap-gelap dikit tapi asyik.
Ketika kita ingin memasuki pusat kota kairo melewati jembatan sungai nil maka kita akan dikagetkan dengan 2 patung singa raksasa ini. Saya tidak tahu pasti apa hubungannya Mesir dengan singa, yang jelas patung ini berdiri kokoh di depan jalanan masuk jembatan sungai nil.
Beginilah rumah-rumah di kota Kairo, semua rumah di kairo rata-rata berbentuk rumah susun atau apartemen, mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang tidak ingin tinggal di asrama Al-Azhar terpaksa harus rela menyewa flat-flat seperti ini, saya sendiri tinggalnya di lantai 3. Bermacam-macam pembayaran sewa flat di Kairo, kalau tempatnya di tengah kota bisa mencapai 400 sampai 500 pound Mesir per-bulannya (Rp.850.000,-), lumayan mahal yah ?, itu biasanya dengan 3 kamar tidur, tapi kalau rumahku yang di pinggiran kota Kairo sih cuma 200 Pound Mesir saja per-bulannya. Murah meriah dan tuan rumahnya baik banget.
Kalau yang ini benteng Shalahuddin Al-Ayyuby, semua kenal kan dengan beliau ? beliaulah pahlawan kita ummat Islam yang sangat berani melawan pasukan salibis dulu, untuk lebih kenal sejarahnya silahkan baca saja sejarah tentang beliau. Tiap kali saya ke kampus pasti lewat di depan benteng ini, habis mau lewat mana lagi, jalannya cuma satu, mesti lewat depannya.
Maydan Tahrir namanya, disinilah Fahri, Aishah dan Alicia bertemu waktu mereka janjian untuk ketemu bertiga seperti yg ada di dalam novel hehehe, di tempat ini kita akan menjumpai museum tahrir tempat muminya fir'aun terbaring kaku (kacian deh lohhh firaun yang sombong,rasain!!). Disini memang ada terminal metro / kereta bawah tanah, yang bisa dijumpai ketika kita ingin mengelilingi kota Kairo lewat lorong-lorongnya. Orang-orang kadang memilih naik kereta bawah tanah, karena selain cepat juga lumayan murah, sekarang ini sekali naik kereta karcisnya cuma 1 pound Mesir (Rp.1500,-), murah kan ??
Inilah suasana sungai nil dan sekitarnya kalau malam hari, indah kata orang-orang, apalagi yang lagi bulan madu, wuuuuhhhh akan terasa indah banget kayaknya, terlebih kalau lagi malam jum'at, wahhh ramainya minta ampun, masyarakat akan membanjiri daerah ini untuk sekedar menaiki perahu-perahu kecil memutari sungai nil yang memang pas di tengah-tengah kota Kairo, biasanya untuk naik perahu-perahu itu dikenakan tarif 1 pound Mesir (Rp.1500,-) untuk sekali jalan. Murah banget, indah lagi. Kalau lagi musim libur, banyak juga mahasiswa Indonesia yang kesini menghabiskan malam bersama teman-teman serumah bagi yang belum berkeluarga. Di sekitar sini juga Kedutaan Besar Republik Indonesia berada.

Inilah Al-Azhar university tempat Fahri menuntut ilmu di Kairo, di kampus ini kita akan menjumpai mahasiswa-mahasiswa yang datang dari lebih 40 negara di belahan dunia, mulai dari Indonesia, Malaysia, India, Brunei, Thailand, China, Turki, Eropa, negara-negara pecahan Uny sovyet seperti Uzbekistan,Tajikistan, Chechnya dan lain-lain, malah ada yang datang dari Amerika. Tapi mahasiswa non Arab yang paling banyak di sini adalah mahasiswa dari Malaysia yang mencapai 6000 orang, disusul Indonesia sekitar 4000 orang, selanjutnya dari Afrika. Disini kami betul-betul merasakan indahnya perbedaan, sekalipun berbeda negara kami-kami rukun yang tentunya dengan bahasa Arab atau bahasa Mesir sebagai alat komunikasi kami semua.

Jembatan ini berdiri kokoh di atas sungai Nil yang membelah kota, namanya kornes nil. Oh iyya, rel kereta atau metro bawah tanah juga melewati sungai nil ini, jadi.... dibawah sungai nil yang mengalir ini ada lorong kereta bawah tanah yang indah dan mempesona yang menghubungkan kota Kairo dan kota Giza. Betapa tenang dan jernih air sungai nil itu. Anehnya nih, selama 5 tahun saya kuliah di Kairo dan tiap hari memakai airnya sungai nil tapi kok sampai detik ini saya belum pernah dimintai bayaran pemakaian air, atau jangan-jangan gratis yah ?, buktinya belum pernah rasanya saya membayar pemakain air selama di Kairo ini.
Nah kalau ini dari kiri : yang paling kiri Sang sutradara mas Hanung, yang kedua Sang penulis Kang Abik, yang ketiga tidak tahu siapa beliau, yang terakhir hehehe...Fedi Nuril alias Fahri di film ayat-ayat cinta. Mereka lagi berpose di dalam masjid Al-Azhar tuh, waktu mereka lagi mencari lokasi untuk syuting film AAC beberapa waktu yang lalu.
Ini perpustakaan Alexandria, sangat besar dan luas, pemandangannya juga tidak kalah indahnya. Keluar dari perpustakaan kita langsung bisa menikmati angin laut yang akan menerpa pipi kita sambil berbisik "nikmatilah angin Alexandria" .
Kalau ini kota Alexandria, pas pinggir laut, duhhh indahnya lautnya. Mahasiswa-mahasiswa Al-Azhar kalau lagi libur musim panas rata-rata liburannya di kota ini, disinilah juga Fahri dan Aishah menghabiskan masa-masa bulan madunya. Kota Alexandria terkenal bersih, berbeda sekali dengan kota Kairo yang kata orang sih....jorok dan kotor.
Nah kalau ini Cairo University di Giza, disinilah Maria kuliah. Di Cairo....., universitas inilah yang paling pavorit untuk ilmu-ilmu umum, katanya sih tidak mudah untuk masuk kuliah disini, disinilah juga terdapat Darul Ulum, tempat kuliahnya dulu Hasan Al-Banna dan Sayyid Quthub, saya juga pernah belajar disini selama sebulan lebih hehehe, ingin tahu saja gimana rasanya belajar di luar Al-Azhar.
Inilah kawasan El-Zamalik, kelihatan jelas Kota Cairo dibelah oleh sungai Nil yang mengalir dari selatan ke utara, ini mirip sebuah pulau, di sinilah terdapat hotel mewah Gezira Sheraton dan El-Burg. Juga Cairo Opera House, Cairo Tower, Egyptian Civilization Musium, National Sporting Club dan Nile Aquarium and Grotto. Nah di sekitar sinilah tempat flat atau apartemen milik Aishah. Disilah mereka berdua berbulan madu hmmmm.


Komentar:
Subhanallah....indah bgt mesir-nya....Indahnya gk terungkap di novel ayat2 cinta.Tengkyu, doain saya di ijinkan Yg kuasa bisa mampir kesana.
 
Subhanallah...maha suci Allah yang menciptakan luar biasa alam dan seisinya. Makasih banget udah sharing ke kita ya ...pengen banget ngeliat secara langsung...
 
subhanallah, bagus banget. kapan ya bisa sampe sana.
aih Firoh masywi nikmat banget keliatannya. salam kenal ya mas Jaya. makasih udah mampir. berarti udah nonton donk mas A2C?
 
hello my friend

thanks

very very good picture form cairo

u r welcome


you friend,
Ahmed
 
kairo memang cantik dan seksi... eh, itu yg foto di depan masjid rabiah adawiyah si fedi nuril ya... hihi

isma-www.tarian-kata.blogspot.com
 
Subhannallah cantik bener kota cairo, maha besar allah yqang telah mencipta kan bimi dan isi nya. thanks banget ya gue dah bisa liat kota cairo walaupun cuma dalam foto. abis geu penasaran banget setelah baca novel ayat ayat cinta yang menggambarkan kota kairo secara detail. oh iya bleh nggak gue mitak foto kota kairo yang laen kalo bisa sesuai dengan latar novel ayat ayat cinta abis gue penasaran buaanget... dan gue juga minta foto artis film ayat ayat cinta seluruhnya dan foto kang abik juga mas hanung yang sukses.... sorry ya kalo permintaan gue terlalu banyak tapi gue buth banget. kirim ke Email gue aja ni alamatnya ckhaierial@yahoo.com. thank you so much....
 
wah.... keren postingan nya...

indah ya sungai nil nya...

hm... jd pingin kuliah di al azhar...
 
Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]