Kamis, 22 November 2007

 

KETIKA FILM AYAT-AYAT CINTA SELESAI




Hemmm.....kayaknya saya tidak bisa menyaksikan pemutaran film AYAT-AYAT CINTA yang katanya akan diputar serempak di hari lebaran idul adha nanti di seluruh bioskop di Indonesia. Memang sih pembuatannya telah selesai, tuh liat sendiri kan posternya sudah ada, kalau tidak salah pekan lalu rombongan kru pembuatan film ayat-ayat cinta setahuku masih ada di Kairo, tapi ngga tahu sekarang. Malas ah cari-cari tahu, soalnya sepekan lagi saya akan menunaikan ibadah haji ke tanah suci, tidak sempat lagi mencari info tentang para kru film yang lagi berada di Kairo ini.

Berarti ketika saya sedang menunaikan ibadah haji, masyarakat Indonesia akan dimanjakan oleh film ayat-ayat cinta, banyak orang yang menunggu film ini, tapi saya pribadi tidak penasaran banget dengan film ini sebab semua tempat yang ada di cerita film ini tiap hari saya saksikan di Kairo. Lagipula saya bukan "FAHRI", tokoh di novel dan film ayat-ayat cinta ini, saya cuma mahasiswa yang dulu bersusah payah mengikuti perkuliahan di al-Azhar selama 5 tahun, pas lima tahun barulah saya selesai di azhar, susah juga sih. Gimana tidak susah, bukan bahasa kita, dosen kadang dengan seenaknya bicara panjang lebar dengan bahasa "asli mesir" yang susah dipahami mahasiswa-mahasiswa dari puluhan negara ( apalagi kalau mahasiswa yang baru tiba ke Kairo), kadang ada mahasiswa non Mesir yang menegur para dosen agar supaya berbahasa Arab yang baku, yang sesuai grammar supaya semua mahasiswa non Mesir juga paham.

Bagi mahasiswa al-Azhar termasuk saya pribadi, novel ayat-ayat cinta dan film ayat-ayat cinta nantinya akan menjadi kenangan tersendiri sebagai "AZHARIYYIN" (lulusan-lulusan azhar), sebab novel dan film ayat-ayat cinta itu sudah banyak bercerita tentang kehidupan kami-kami disini yang kayaknya lebih banyak menderitanya daripada enaknya nih hehehhe. Dan saya tidak ingin menanggapi tentang para artis yang bermain di film ini, yaahh namanya artis kan tugasnya memerankan apa saja yang diinginkan sutradara, saya tidak mau mengomentari para selebritis dalam film ini, ini hanya sebuah film yang digarap secara profesional untuk menarik penonton, adapun karakter asli dari para pemain tidak perlu kita singgung, toh yang namanya artis tetap saja artis yang punya kehidupan yang pasti berbeda dengan kita-kita yang bukan artis, apalagi saya yang lulusan al-Azhar ( yang kampungan kali yah, ngga kenal dunia glamour ), pasti beda yah hmmmmm.

Saya cuma berharap bagaimana kita mengambil yang baik-baiknya saja dari pemutaran film ini nanti, kalau ada yang kurang disetujui cukup katakan dalam hati " INI CUMA FILM YANG DIGARAP DARI NOVEL FIKSI YANG MENCERITAKAN TENTANG SEORANG MAHASISWA AL-AZHAR, INI CUMA CERITA YANG MUNGKIN TIDAK PERNAH TERJADI DI KAIRO". Kira-kira ada ngga yah FAHRI di Kairo ini? pertanyaan seperti ini tidak perlu jawaban yang berat-berat, cukup yang ringan saja, SAYA PRIBADI MELIHAT SOSOK FAHRI ITU ADANYA JUSTRU PADA MAHASISWA-MAHASISWA YANG DATANG DARI NEGARA-NEGARA SEPERTI INDIA, RUSIA, TAJIKISTAN, UZBEKISTAN, TURKI, AMERIKA, EROPA, ATAU DARI NEGARA-NEGARA SELAIN INDONESIA, menurut saya nih......sosok FAHRI sulit kita temukan dari mahasiswa Indonesia di Kairo ini, dari sekitar 4000 mahasiswa Indonesia di Mesir ini saya belum pernah melihat sosok yang seperti Fahri, baik dalam ibadahnya, pergaulannya maupun semangat belajarnya, semuanya dibawah rata-rata gitu deh, apalagi saya......jauhhhh buangaeettttt.

Yang jelas nama al-Azhar akan mencuat setelah pemutaran film ini nanti, jangan-jangan nanti banyak yang ingin kuliah di Kairo setelah nonton film ini, wahhh bisa repot dong, sekarang ini susahnya minta ampun untuk lolos test ke al-azhar Kairo, harus lulus test dulu di departemen agama dan di kedutaan Mesir di Jakarta. Yang jelas ayat-ayat cinta cuma cerita fiksi dan film fiksi yang semoga saja bisa mendidik kita semua bagaimana memaknai hidup di dunia ini.

Bagi yang penasaran dengan kota Kairo, bisa kok jalan-jalan ke sini, supaya bisa melihat sungai nil, piramid, mumi fir'aun, kampusnya Fahri, apartemennya Aisyah, rumahnya Fahri, dan tempat-tempat yang diceritakan dalam novel tersebut. Saya bersiap mengantar keliling Kairo naik kereta api bawah tanah, asalkan diongkosin hehehe. Tapi........setelah saya menunaikan ibadah haji nanti, kayaknya saya akan langsung membeli tiket pulang ke Indonesia, kehidupan di Kairo telah membuatku penat dan ingin kembali ke negeriku Indonesia. Saya bukan orang Mesir, saya anak Indonesia.

Komentar:
Adi, bagus-bagus gambarnya. Mintaka' beberapa nah....
 
Waah..film ini dah siap tayang ya?! ga sabar nungguin nih, sapa tau ada yang berbaik hati upload di youtube ;) Eniwei, thanx for coming ya.....
 
huaaahh..sy baru tau klo Ayat-ayat Cinta difilm-kan.ini kan salah satu novel favoritku,cuman 2hari baca langsung selesai.benar nih,mudah2an ada yg upload diYoutube.slmt ber-ibadah haji yah..
 
Tokoh Fahri antara di novel dengan di Film, gak ada kesamaannya mas. Kalo di novel, seolah tokoh Fahri itu nyaris sempurna, tapi di film, agak ditonjolin kekurangan2nya, karena menurut mas Hanung (directornya, udah tau ya pastinya :D) dan Salman Aristo (scriptwriternya), Fahri akan lebih membumi jika dibuat "apa adanya", Fahri kan bukan Rasul, begitu mungkin yang ada dipikiran beliau2. Saya rasanya lebih menyukai filmnya daripada novelnya, karena saya udah baca skenarionya. Mudah2an mas sempet nonton yak :).
 
penasaran pgn nonton... kek apa yah...
moga menjadi haji mabrur yah
kamu gak betah yah dikairo... sama...aku juga gak beta disini... sya juga bukan orang mesir..saya juga anak indonesia ...heheh
 
film-nya tdk seindah novelnya.
huh, rada kecewa juga, tpi gpp deh, indonesia kan baru pertama kali buat film islami, jadi wajar aj ad yg mencong sana-sini.
smoga lain kali bisa lebih baik.
 
Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]