Kamis, 28 Juni 2007
WAJAH WANITA
Wajah wanita, disanalah keindahan wanita berada, seseorang yang bertanya tentang wanita biasanya akan bertaya" dia cantik ngga?" , dan cantik itu biasanya dan rata-ratanya terletak di wajahnya, bukan di tangannya atau kakinya atau dimana saja, yang jelas "cantik" dan "manis" terletak di wajah (ini kalau ukuran fisik semata).
Nah... kenapa ulama-ulama atau pemikir islam yang mewajibkan wanita muslimah menutup wajahnya dari laki-laki selain mahramnya( keluarga dekatnya yang tidak boleh menikahinya) bisa berpendapat demikian, salah satu sebabnya karena memang keindahan wanita yang paling pertama bisa menarik laki-laki adalah wajahnya, wajah adalah bagian yang paling utama menjadi keindahan tersendiri bagi laki-laki. ketika wanita-wanita memperlihatkan wajahnya kepada laki-laki (siapa saja, semua laki-laki sama) maka permasalahan akan tergantung laki-lakinya, kalau dia bisa menahan pandangannya maka selamatlah dia dari marabahaya, kalau tidak, akan berbuatlah dia sesuai yang ada dipikirannya, bisa jadi dia mencoba mengambil untung menjadikan wanita sebagai pemuas matanya( memang laki-laki begitu sifat dasarnya), sebabnya karena wajah siwanita terbuka, dan laki-laki punya mata dan kecendrungan.
Sekiranya wajah wanita tertutup, adalah merupakan kemudahan bagi laki-laki untuk menahan pandangannya, begitupun wanita akan menjadi aman dari incaran mata laki-laki yang memang suka sama wajah-wajah cantik. Keuntungan diantara kedua belah pihak akan tercapai.
Kita mesti yakin Allah menurunkan syariat untuk kebaikan manusia, Allah tidak butuh sama sekali dengan amal perbuatan kita, baik buruk amalan manusia tidak berpengaruh pada kekusaan Allah. Ketika wajah wanita muslimah disyariatkan untuk ditutup, itu untuk kebaikan wanita muslimah, kita yakin wanita-wanita muslimah tidak rela menjadi seperti "barang" yang bisa seenaknya dilihat dan diperhatikan secara seksama oleh mata laki-laki iseng. Terkecuali wanita tersebut memang sengaja ingin mempertontonkan secara gratis dan murah wajahnya pada laki-laki( itu urusan dia dan naudzubillah...), ini sekedar pengantar bagi wanita muslimah....wanita adalah ibuku, saudariku, istriku (kelak insyaAllah), saudari-saudari seimanku, dan aku sangat menghormati wanita. Sebelum wafat Rasulullah cuma berpesan 2 hal yang sangat penting, yaitu shalat dan wanita. Shalat adalah tiang agama, wanita adalah tiang negara, tiang masyarakat. Kita semestinya sangat menjaga wanita-wanita kita, sama seperti kita menjaga shalat-shalat kita. Tapi alangkah indahnya kalau wanita sendiri yang menjaga dirinya.
Nah... kenapa ulama-ulama atau pemikir islam yang mewajibkan wanita muslimah menutup wajahnya dari laki-laki selain mahramnya( keluarga dekatnya yang tidak boleh menikahinya) bisa berpendapat demikian, salah satu sebabnya karena memang keindahan wanita yang paling pertama bisa menarik laki-laki adalah wajahnya, wajah adalah bagian yang paling utama menjadi keindahan tersendiri bagi laki-laki. ketika wanita-wanita memperlihatkan wajahnya kepada laki-laki (siapa saja, semua laki-laki sama) maka permasalahan akan tergantung laki-lakinya, kalau dia bisa menahan pandangannya maka selamatlah dia dari marabahaya, kalau tidak, akan berbuatlah dia sesuai yang ada dipikirannya, bisa jadi dia mencoba mengambil untung menjadikan wanita sebagai pemuas matanya( memang laki-laki begitu sifat dasarnya), sebabnya karena wajah siwanita terbuka, dan laki-laki punya mata dan kecendrungan.
Sekiranya wajah wanita tertutup, adalah merupakan kemudahan bagi laki-laki untuk menahan pandangannya, begitupun wanita akan menjadi aman dari incaran mata laki-laki yang memang suka sama wajah-wajah cantik. Keuntungan diantara kedua belah pihak akan tercapai.
Kita mesti yakin Allah menurunkan syariat untuk kebaikan manusia, Allah tidak butuh sama sekali dengan amal perbuatan kita, baik buruk amalan manusia tidak berpengaruh pada kekusaan Allah. Ketika wajah wanita muslimah disyariatkan untuk ditutup, itu untuk kebaikan wanita muslimah, kita yakin wanita-wanita muslimah tidak rela menjadi seperti "barang" yang bisa seenaknya dilihat dan diperhatikan secara seksama oleh mata laki-laki iseng. Terkecuali wanita tersebut memang sengaja ingin mempertontonkan secara gratis dan murah wajahnya pada laki-laki( itu urusan dia dan naudzubillah...), ini sekedar pengantar bagi wanita muslimah....wanita adalah ibuku, saudariku, istriku (kelak insyaAllah), saudari-saudari seimanku, dan aku sangat menghormati wanita. Sebelum wafat Rasulullah cuma berpesan 2 hal yang sangat penting, yaitu shalat dan wanita. Shalat adalah tiang agama, wanita adalah tiang negara, tiang masyarakat. Kita semestinya sangat menjaga wanita-wanita kita, sama seperti kita menjaga shalat-shalat kita. Tapi alangkah indahnya kalau wanita sendiri yang menjaga dirinya.
Komentar:
<< Beranda
Assalamu alaikum.
Tulisannya bagus,tapi namanya setiap pribadi punya pandangan masing2 dan itu hak setiap pribadi untuk mempertahankan pendapatnya.
Saya juga kagum sama mereka2 yang bercadar.
Menurut adek banyak tidaknya ilmu dunia akhirat seseorang dapat dilihat dari seperti apa jalan hidup yang mereka ambil sekarang (penampilan, cara bicara, berfikir, dll). Dan mungkin ilmu mereka yg bercadar lebih banyak dari kita2 ini yang hanya menggunakan jilbab biasa.
Tapi kadang adek berpikir bagaimana seandainya semua atau sebagian besar wanita di dunia ini bercadar? Bagaimana kita bisa saling kenal satu sama lain, tidak selamanya kan kita hafal bentuk tubuh dn cara jalan mereka?
Dan bisa2 kita tidak saling sapa, apalagi kalau emang dasarnya jarang ketemu.
Tapi kembali lagi kepada pribadi seseorang dan seperti itulah pandangan kk...
Jika jadikan perbedaan pendapat ini sebagai ajang berbagi ilmu saja.
Wassalam.
Posting Komentar
Tulisannya bagus,tapi namanya setiap pribadi punya pandangan masing2 dan itu hak setiap pribadi untuk mempertahankan pendapatnya.
Saya juga kagum sama mereka2 yang bercadar.
Menurut adek banyak tidaknya ilmu dunia akhirat seseorang dapat dilihat dari seperti apa jalan hidup yang mereka ambil sekarang (penampilan, cara bicara, berfikir, dll). Dan mungkin ilmu mereka yg bercadar lebih banyak dari kita2 ini yang hanya menggunakan jilbab biasa.
Tapi kadang adek berpikir bagaimana seandainya semua atau sebagian besar wanita di dunia ini bercadar? Bagaimana kita bisa saling kenal satu sama lain, tidak selamanya kan kita hafal bentuk tubuh dn cara jalan mereka?
Dan bisa2 kita tidak saling sapa, apalagi kalau emang dasarnya jarang ketemu.
Tapi kembali lagi kepada pribadi seseorang dan seperti itulah pandangan kk...
Jika jadikan perbedaan pendapat ini sebagai ajang berbagi ilmu saja.
Wassalam.
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda
Berlangganan Postingan [Atom]