Senin, 18 Juni 2007
S Y U K U R
Kadang sebagai manusia terlalu sulit untuk bersyukur, padahal sekiranya nikmat yang kita rasakan harus dibeli sudah jelas kita tidak mampu membayar semuanya, oksigen saja kita tidak mampu bayar yang setiap detik kita hirup.
Sebagai orang indonesia yang rata-rata berambut lurus, aku kadang berpikir begitu indahnya nikmat yang satu ini, karena aku hidup di Arab sekarang ini, rambut lurus merupakan pemandangan yang jarang kita saksikan, hanya mahasiswa-mahasiswa asing saja yang berambut lurus (mahasiswa-mahasiswa dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei, India, Rusia, negara-negara pecahan Uni Sovyet seperti Kazakastan, Uzbekistan dan sebagainya). Selebihnya itu mahasiswa Arab yang tentunya berambut keriting alias kribo. Itulah ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, kita tidak perlu tahu kenapa orang Arab berambut keriting dan kenapa orang Indonesia rata-rata berambut lurus. Kita hanya sebaiknya bersyukur. Orang Arab kadang bertanya dengan nada yang lucu, katanya, kamu makan apa kok rambutmu bisa lurus dan indah seperti itu?, aku kadang ingin juga bertanya, kamu makan apa kok hidung kamu mancung-mancung dan kamu cakep-cakep?, tapi itu tidak kulakukan, karena aku tahu memang begitulah yang telah Allah ciptakan. Aku cuma bisa bersyukur kalau melihat orang yang setengah mati meluruskan rambutnya agar bisa tampil keren.
Tapi namanya manusia...selalu merasa kurang, ketika gadis-gadis di Indonesia misalnya melakukan operasi plastik atau suntik silikon agar bagian-bagian tubuhnya tampak indah, mereka rela membayar berapapun agar bisa tampil percaya diri di depan umum untuk menyihir mata laki-laki. Hidung dipermancung, maaf.....pinggul diperbesar, maaf lagi....., dada ditambah ukurannya, semua itu karena tidak adanya rasa syukur terhadap apa yang telah ada. Begitupun sebaliknya di Arab tempat goresan ini kutulis, wanita-wanita Arab yang hidungnya terlalu mancung melakukan operasi agar hidungnya bisa sedikit pendek, maaf lagi......bagi yang terlalu besar pinggulnya dan dadanya, dengan seenaknya mereka kecilkan. Mana rasa syukur terhadap apa yang ada, seakan-akan merekalah yang memiliki tubuh mereka, padahal itu semua milik Sang Pencipta, yang tidak bisa seenaknya dirubah.
Yaa Allah, jadikan kami semua sebagai orang yang banyak bersyukur. Dan jauhkan kami dari golongan yang tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih, aaminn.
Sebagai orang indonesia yang rata-rata berambut lurus, aku kadang berpikir begitu indahnya nikmat yang satu ini, karena aku hidup di Arab sekarang ini, rambut lurus merupakan pemandangan yang jarang kita saksikan, hanya mahasiswa-mahasiswa asing saja yang berambut lurus (mahasiswa-mahasiswa dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei, India, Rusia, negara-negara pecahan Uni Sovyet seperti Kazakastan, Uzbekistan dan sebagainya). Selebihnya itu mahasiswa Arab yang tentunya berambut keriting alias kribo. Itulah ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, kita tidak perlu tahu kenapa orang Arab berambut keriting dan kenapa orang Indonesia rata-rata berambut lurus. Kita hanya sebaiknya bersyukur. Orang Arab kadang bertanya dengan nada yang lucu, katanya, kamu makan apa kok rambutmu bisa lurus dan indah seperti itu?, aku kadang ingin juga bertanya, kamu makan apa kok hidung kamu mancung-mancung dan kamu cakep-cakep?, tapi itu tidak kulakukan, karena aku tahu memang begitulah yang telah Allah ciptakan. Aku cuma bisa bersyukur kalau melihat orang yang setengah mati meluruskan rambutnya agar bisa tampil keren.
Tapi namanya manusia...selalu merasa kurang, ketika gadis-gadis di Indonesia misalnya melakukan operasi plastik atau suntik silikon agar bagian-bagian tubuhnya tampak indah, mereka rela membayar berapapun agar bisa tampil percaya diri di depan umum untuk menyihir mata laki-laki. Hidung dipermancung, maaf.....pinggul diperbesar, maaf lagi....., dada ditambah ukurannya, semua itu karena tidak adanya rasa syukur terhadap apa yang telah ada. Begitupun sebaliknya di Arab tempat goresan ini kutulis, wanita-wanita Arab yang hidungnya terlalu mancung melakukan operasi agar hidungnya bisa sedikit pendek, maaf lagi......bagi yang terlalu besar pinggulnya dan dadanya, dengan seenaknya mereka kecilkan. Mana rasa syukur terhadap apa yang ada, seakan-akan merekalah yang memiliki tubuh mereka, padahal itu semua milik Sang Pencipta, yang tidak bisa seenaknya dirubah.
Yaa Allah, jadikan kami semua sebagai orang yang banyak bersyukur. Dan jauhkan kami dari golongan yang tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih, aaminn.
Berlangganan Postingan [Atom]